09 April 2008

Sopir Taxi

2 bulan lalu, saat melintasi patung Bung Karno & Bung Hatta, setelah
sepanjang tol dari jakarta menuju bandara kami membicarakan berbagai
hal (mulai dari marhaen yang produksinya segitu-gitu saja, Cina yang
bawa lari kredit BI, hingga tingkah busuk politisi sekarang) dengan
seorang supir taxi berusia 60 tahun asal Garut, aku menutup
pembicaraan ketika taxi melintasi patung Bung Karno & Bung Hatta di
Sedyastmo, aku bilang "... Bapak lihat lagi itu, Bung Karno tak
pernah sibuk cari uang, urus keluarga, apalagi berunding tak sama
tinggi...keluar masuk penjara saja kerjanya hanya untuk membebaskan
bangsa supaya makmur sejahtera dan dihargai dunia...".

Terdiam dia beberapa saat..., sedikit bisa aku melihat dari kursi
penumpang, kulihat dia menyeka matanya..ternyata berlinang dia punya
airmata. Rupanya Bapak itu menangis sambil terus dia menyupiri taxinya. Dalam usianya yang 60 tahun, tentu satu hari dalam hidupnya ia pernah berbaris panjang dalam komando Sang Putra Fadjar! Ya...2 bulan lalu Bapak itu menangis. Rindu Si Bung dia rupanya...

Tidak ada komentar: